KITAMUDAMEDIA, Bontang – Penyebab kebakaran di perkampungan atas air Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Bontang pada 23 Oktober 2024 lalu yang masih dipertanyakan oleh sebagian warga sekitar, menuai komentar dari keluarga Nonci, pemilik rumah yang disebut sebagai lokasi dimana sumber api pertama kali terlihat.
Makhani, anak kedua Nonci menampik anggapan warga yang menyebut kebakaran tersebut disebabkan oleh kelalaian penghuni rumah Nonci. Tegas, Hani (sapaan akrab) menjelaskan kebakaran yang menghanguskan rumah orang tuanya itu murni musibah yang dipicu korsleting listrik.
“Kami ini sudah sangat merasa terdzalimi ya, kebakaran ini tu musibah, bukan faktor kelalaian dan benar-benar sudah diinvestigasi polisi karena korsleting listrik, tapi informasi yang tersebar itu dibilang kelalaian dan berkali-kali, padahal aktualnya baru 2 kali rumah kami terbakar, itu juga yang pertama hanya rumah kami yang terbakar, rumah warga lainnya tidak ada yang kena,” papar Hani pada redaksi, Minggu (17/11/2024).
Hani menceritakan awal mula api muncul dari bagian luar rumah, lebih detail dirinya dan keluarga pun tidak mengetahui jelas. Peristiwa kebakaran terjadi sangat cepat, kobaran api seketika menyambar motor yang terparkir di teras depan rumah.
“Api itu dari luar, bukan dari dalam rumah jadi kalau tuduhan orang api dari kompor, dari laundry itu salah. Waktu itu tante saya yang lihat api pertama kali, terus dikasih tahu lah orang tua saya (Nonci), pas bapak saya buka pintu api sudah nyambar motor,” tambahnya.
Senada, Syahri Mega, adik Nonci menyayangkan persoalan ini mencuat, menurutnya musibah kebakaran yang menimpa keluarganya sangat memilukan. Ia berharap pihak berwenang dapat membantu untuk lebih memperjelas penyebab kebakaran, meskipun pihak kepolisian telah melakukan olah TKP pasca kejadian.
“Mohon jika ada yang punya rekaman cctv di sekitar rumah kakak saya (Nonci) bisa diberikan ke polisi biar ketahuan benar dari mana asal api dan situasi sebelum kejadian, biar lebih jelas. Setelah kejadian juga kakak saya (Nonci) sudah minta maaf ke tetangga yang terdampak,” kata Syahri (17/11/2024).
Lebih lanjut, pihak keluarga berharap persoalan dengan warga sekitar segera terselesaikan. “Pada dasarnya kami siap dimediasi, bahkan sebelumnya sudah pernah kami minta RT memfasilitasi tapi memang belum terlaksana. Kalaupun harus berurusan dengan hukum, kami juga siap,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Bontang, Iptu Dani Purwantoro, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh tim Identifikasi dan Olah TKP (Inafis), penyebab kebakaran terakhir pada 23 Oktober 2024 adalah korsleting listrik. Meski tidak ditemukan unsur kesengajaan, pihak kepolisian akan tetap menindaklanjuti laporan warga.
“Untuk permasalahan kebakaran di Selambai, hasil olah TKP menunjukkan sebab awalnya korsleting arus listrik, meski begitu pihaknya akan menindaklanjuti laporan warga Selambai yang masuk beberapa waktu lalu (30/10/2024),” jelas Iptu Dani saat dihubungi redaksi (14/11/2024). (*)
Editor : Redaksi