KITAMUDAMEDIA, Bontang – Masalah stunting di Kota Bontang masih menjadi tantangan serius. Selain faktor asupan gizi, ketersediaan air bersih juga dinilai sebagai elemen penting dalam menekan angka stunting, terutama di wilayah pesisir.
Wakil Ketua I DPRD Kota Bontang, Sitti Yara, menyoroti persoalan krisis air bersih yang masih terjadi di Bontang. Menurutnya, minimnya akses terhadap air bersih menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka stunting, terutama di daerah pesisir yang kesulitan mendapatkan pasokan air layak konsumsi.
“Bontang saat ini masih krisis air bersih, padahal stunting itu bisa turun salah satu peran dari ketersediaan air bersih, apalagi di daerah pesisir, mereka kadang susah mendapatkan aliran air bersih. Ini yang harus diutamakan pemerintah agar angka stunting di Bontang bisa turun,” ungkapnya kepada media beberapa waktu lalu.
Sitti Yara juga mengkritisi kualitas air yang disediakan Perumda Tirta Taman (PDAM) Bontang, yang menurutnya masih kurang bersih. Ia menyebut, banyak warga mengeluhkan air PDAM yang berwarna kuning. Saat ini, PDAM masih mengalami kekurangan pasokan sebesar 180 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Sebagai langkah solusi, ia mendorong pemerintah Kota Bontang untuk menyediakan filter air bagi warga.
“Walaupun kita tahu nanti akan ada folder penampungan air bersih, tapi kan kita belum tahu pastinya kapan. Salah satu solusinya, sediakan filter air buat warga, itu sangat bermanfaat sekali loh,” ujarnya.
Ia menegaskan, buruknya kualitas air dan sanitasi dapat meningkatkan risiko infeksi serta diare pada anak-anak, yang berkontribusi terhadap masalah gizi dan tumbuh kembang anak. Penyediaan air bersih yang layak diharapkan dapat mendukung upaya pemberantasan stunting di Kota Bontang.(*)
Reporter: Yulia.C
Editor: Icha Nawir