KITAMUDAMEDIA, Jakarta — Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyoroti sejumlah catatan penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara), yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2025).
Dalam forum tersebut, Neni mengapresiasi pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI serta kondisi komposit Bankaltimtara yang masih dalam kategori baik. Namun, ia menegaskan keprihatinannya atas meningkatnya kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL).
“Peningkatan NPL ini harus menjadi perhatian serius. Ini harus segera diselesaikan agar tidak berdampak pada stabilitas bank ke depan,” ujar Neni dengan tegas.
Ia juga meminta manajemen Bankaltimtara untuk melakukan perbaikan agar persoalan serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang. “Masalah kredit bermasalah ini jangan terulang. Harus ada langkah konkret untuk memperbaikinya,” tambahnya.
Selain itu, Neni menyampaikan sejumlah masukan dari Pemerintah Kota Bontang. Salah satunya terkait dividen yang dinilai masih rendah. Untuk Tahun Buku 2023, Bontang hanya menerima Rp4,1 miliar, padahal total penyertaan modal hingga 2023 mencapai Rp108,62 miliar, dan bertambah menjadi Rp133,62 miliar pada 2024.
“Kami berharap ada evaluasi terhadap besaran dividen yang diterima daerah. Jumlah yang kami terima belum sebanding dengan besarnya penyertaan modal,” tegasnya.
Ia juga mendorong peningkatan layanan pengelolaan keuangan daerah, termasuk percepatanku pencairan dana serta penguatan sistem penerimaan daerah berbasis non-tunai. Tak lupa, ia menekankan pentingnya peningkatan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pengembangan ekonomi di Kota Bontang.(*)
Redaksi