Pasien Anak Rapid Positif Meninggal, Wali Kota : Dimakamkan di Bontang Lestari dengan Prosedur Kesehatan ~ KITAMUDAMEDIA

KITAMUDAMEDIA, Bontang – Kabar meninggalnya seorang bocah 8 tahun setelah dirapid positif, dibenarkan oleh Wali Kota Neni Moerniaeni.
Ia mengatakan, sebelum meninggal, yang bersangkutan sempat masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Taman Husada Bontang.

Sebelum dirujuk ke RSUD, anak tersebut dirawat di Rumah Sakit Islam Bontang Yabis selama 18 hari, terhitung sejak 6 April hingga 23 April 2020.

“Dirujuk ke RSUD, langsung masuk IGD, setelah itu dilakukan tindakan, langsung di rapid, hasilnya positif,” ungkap Neni.

Belum lama masuk IGD, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia, pada pukul 02.00 Wita, dini hari. Ia kemudian dimakamkan pada pukul 07.00 pagi, di Bontang Lestari yang merupakan lahan pemakaman yang telah disiapkan pemerintah, terhadap warga yang terpapar Covid-19.

Ia dimakamkan oleh petugas medis sesuai protokol kesehatan, menggunakan peti, petugas pun turut mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

“Sudah dimakamkan tadi jam 7. Bunda kesana juga tadi ngecek lahannya. Dimakamkan sesuai protokol kesehatan, karena kan hasil rapidnya positif, jadi kita antisipasi,” ujarnya kepada redaksi kitamudamedia.com, Jumat (24/4/2020).

Sebelumnya beredar postingan dari management RSIB yang isinya menyebutkan klarifikasi.

Sehubungan dengan beredarnnya informasi terkait pasien PDP Covid-19 dengan rapid test positif yang menyatakan bahwa RS Islam Bontang (RSIB) lalai ialah tidak benar.

Disampaikan bahwa pasien tersebut masuk pada tanggal 6 April 2020. Pihak RS Islam Bontang telah melakukan screening sesuai prosedur di lobby pintu masuk, poli rawat jalan dan rawat inap dnegan menanyakan riwayat perjalanan pasien atau orang tua pasien ke luar kota. Namun informasi yang kami dapat dari orang tua pasien adalah tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota. Sampai dengan pasien tersebut dirawat selama 18 hari, pada 23 April 2020. Dalam situasi pandemi ini, kejujuran menjadi satu acuan penting untuk dipahami bersama.

Demikian kami sampaikan, mohon bijaksana dalam menerima dan menyebarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.