KITAMUDAMEDIA, Bontang – Hari ini, 26 April 2022 tepat setahun kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase – Najirah. Salah satu program prioritas dalam visi misinya adalah penanggulangan banjir.
Namun, hingga saat ini persoalan banjir masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang belum terselesaikan. Bahkan bertepatan hari ini, air merendam sedikitnya 7 kawasan langganan banjir. Kondisi tersebut seolah menjadi kado peringatan setahun Bontang Hebat dan Beradab.
Wakil Ketua DPRD Bontang , Agus Haris mengatakan persoalan banjir harus segera diselesaikan, tidak perlu terlalu banyak perencanaan berupa masterplan dan lain sebagainya. Tidak perlu kajian yang rumit, waduk Kanaan yang ada saat ini sudah jelas mampu menampung air, hanya tinggal ditambah daya tampung dengan pengerukan.
Menurut Agus Haris, Pemkot harus bergerak cepat, jangan membiarkan warga berlarut – larut menderita kebanjiran.
“ Harus cepat ini penanggulan Banjir. Sebenarnya persoalan banjir tanggung jawab bersama, tapi tentu Pemkot punya porsi lebih besar. Tahun 2021 Kita (DPRD Bontang) sudah meminta waduk Kanaan sebagai tampungan air segera dikeruk, bisa menjadi solusi cepat. Kenapa harus nunggu 2023, padahal sudah jelas – jelas waduk itu bisa menampung air. Harapan kita, bagaimana pemerintah bisa merubah mindset secara kelembagaan, fokus saja sama pengerukan, jangan terlalu banyak perencanaan kegiatan. Kalau Kita lihat postur APBD itu, terlalu banyak perencanaan,” ungkap Agus Haris.
Wakil Ketua DPRD Bontang, menggambarkan, jika waduk Kanaan dikeruk sedalam 6 meter, seluas 10 hektar, artinya bisa menampung sekira 600 kubik air.
“ Di rapat kerja sudah kita sampaikan, meminta pengerukan Kanaan sembari menunggu progress perencanaan Pemprov terkait bendali Suka Rahmat. Kalau sekarang banjir menjadi kado ya faktanya begitu, khususnya untuk kawasan rawan banjir, masyarakat menderita terus. Ini tahun 2022 masih bisa kalau mau kita bahas bersama,” tambah Agus Haris.
Sementara pada acara refleksi satu tahun Pemerintahan Bontang Hebat dan Beradab, yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan, Selasa (26/4/2022) Wali Kota Bontang Basri Rase dalam sambutannya memaparkan, berbagai capaian selama masa kepemimpinannya bersama Najirah, meski tak bisa instan. Salah satu program prioritas adalah penanggulangan banjir.
Pada video capaian kinerja Basri – Najirah di paparkan upaya penanggulan banjir yang telah dilakukan, diantaranya pinjam pakai lahan bendali Suka Rahmat. Rampungnya DED Revitalisasi waduk Kanaan yang akan dilakukan pengerukan sedalam 7 meter. Tahun 2022 dilakukan penyusunan lahan kolam depresi Kanaan. Normalisasi dari Hulu sungai Bontang sampai dengan Bontang Kuala, sekira 12 Kilometer.
Meski begitu, Basri mengakui banyak kekurangan yang dilakukan. Dirinya meminta semua pihak dapat mendukung penuh sehingga semua target pemerintah dapat tercapai.
“ Saya menyadari tentu banyak kekurangan dan tentu banyak kekhilafan , saya manusia biasa, makhluk sosial, tidak bisa bergerak sendiri, butuh pertolongan dan bantuan. Semua pelan – pelan kita selesaikan, karena tidak mungkin instan bisa dilakukan semua,” ungkapnya.
Soal banjir, Basri meminta seluruh perangkat daerah harus merespon cepat berbagai permasalahan. Mengantisipasi jika curah hujan tinggi dengan memenuhi semua keperluan warga.
“Kalau sudah ada peringatan, hati – hati hujan deras, semua Camat , Lurah dan Dinas terkait harus segera menyiapkan keperluan warga, libatkan perusahaan. Harus respon cepat, jangan sampai warga tidak direspon,” pungkas Basri.
Dari pantauan redaksi kitamudamedia.com beberapa kawasan terendam banjir diantaranya, Jalan Ahmad Yani depan X Toys, belakang Bank Dhanarta, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pattimura, Bontang Permai, Jalan Soekarno Hatta dan Guntung.
Data sementara BPBD Bontang, mencatat ada sekira 6000 jiwa lebih terdampak banjir dari 6 Kelurahan di Kota Bontang, yakni Api – api, Gunung Elai, Satimpo, Guntung, Kanaan, Gunung Telihan. (Redaksi)
Editor : Kartika Anwar