Gelombang Tolak Kenaikan Harga BBM, Demonstrasi Digelar di 9 Titik di Jakarta Hari Ini

KITAMUDAMEDIA – Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Sabtu (3/9/2022) sore telah menimbulkan gejolak di masyarakat.

Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa pun bergerak, mereka menggelar aksi demonstrasi untuk memprotes kenaikan BBM, Senin (5/9/2022).

Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta mengatakan, terdapat 19 elemen masyarakat yang menyampaikan surat pemberitahuan untuk menggelar aksi demonstrasi.

Aksi tersebut rencananya akan berlangsung di sembilan titik di wilayah Jakarta Pusat pada Senin hari ini.

“Ada 9 titik konsentrasi massa dari 19 elemen,” ujar Purwanta saat dikonfirmasi, Senin.

Namun, Purwanta tidak merinci di mana saja sembilan lokasi yang menjadi titik aksi demonstrasi tersebut.

Di satu sisi dia juga tak memungkiri bahwa dua lokasi demonstrasi di antaranya adalah kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya dan depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat.

Namun, Purwanta belum dapat memastikan apakah akan ada rekayasa lalu lintas yang diberlakukan oleh kepolisian di sejumlah lokasi demonstrasi tersebut.

“Nanti lihat situasi lapangan saja ya tetapi intinya adalah tentatif dan pengendalian lebih soft aja,” kata Purwanta.

Demo di Istana Merdeka

Adapun aksi demonstrasi di dekat Istana Merdeka tepatnya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya digelar oleh mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Aksi demonstrasi tersebut menurut rencana akan dimulai pada Senin (5/9/2022) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengatakan, diperkirakan sebanyak 2.000 orang akan turun ke jalan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Per pagi ini terkonfirmasi 2.000 orang kurang lebih,” ujar Syukri saat dikonfirmasi, Senin.

Menurut Syukri, kenaikan harga BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah. Hal tersebut akan mempercepat terjadinya inflasi yang tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia.

Baca Juga  93 Unit Motor RT Dibagikan Untuk Kecamatan Bontang Barat

“Kenaikan Harga BBM tentu menyentuh inflasi secara umum karena akan merambat ke seluruh sektor termasuk harga-harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat,” ungkap dia.

Selain itu,kenaikan harga BBM  juga mengganggu perputaran roda ekonomi dalam sektor-sektor strategis negara, terutama sektor transportasi, industri, pertanian, kelautan, pariwisata dan sektor lainnya.

Demo di DPR/MPR

Sementara itu, kelompok mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Milenial dan Seluruh Masyarakat Sipil juga bakal menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Massa yang berasal dari organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu akan demo menolak kenaikan harga BBM oleh pemerintah.

“Iya betul, nanti sebagian teman-teman dari DKI Jakarta,” ujar Ketua Umum GMNI Arjuna Putra Aldino, Senin.

Menurut Arjuna, massa akan demo karena kenaikan harga BBM berdampak buruk bagi masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, GMNI yang bergabung dengan massa aksi dari HMI akan berkumpul di Kampus Trisakti, tepatnya di Tugu 12 Mei Grogol, Jakarta Barat.

Setelah itu, massa akan bergerak bersama-sama menuju depan Gedung DPR/MPR RI dan memulai aksi demonstrasi pukul 13.00 WIB.

“Estimasi massa, karena ini Jabodetabek sekitar 300 sampai 400 orang, dan itu juga akan gabungan,” kata Arjuna.

Harga BBM Resmi Naik

Seperti diketahui, Pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga tiga jenis BBM. 

Kenaikan harga itu berlaku satu jam sejak diumumkannya keputusan ini, yakni Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

“Ini berlaku satu jam sejak diumumkannya penyesuaiannya harga ini. Jadi akan berlaku pada pukul 14.30 WIB,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

Tiga jenis BBM yang harganya naik itu meliputi pertalite, solar subsidi, dan pertamax nonsubsidi.

Baca Juga  Pembatasan Wilayah Berlaku, 41 Orang yang Masuk Wilayah Samarinda Jadi ODP

Rinciannya, pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Lalu, solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi 6.800 per liter. Kemudian, pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN,” kata Jokowi.

Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.

Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.

“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” kata kepala negara.(Kompas)

Editor : Redaksi KMM

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply