Pamerkan Baju Batik Ecoprint di Hari Batik Nasional, Mispoyo Ajak Siswa SMA di Kaltim Belajar Membatik

KITAMUDAMEDIA, Samarinda – Hari Batik Nasional menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran para pemuda dan semua masyarakat terhadap perlindungan serta pengembangan batik di Indonesia. Salah satunya, dengan berkreasi, menjaga, melestarikan dan mencintai batik sebagai warisan bangsa Indonesia.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Mispoyo. Di Hari Batik Nasional, Mispoyo mengajak siswa siswi SMA Islam Samarinda untuk menyanyikan lagu Anji berjudul ‘dia’. Pun ada yang berbeda, kata ‘dia’ diganti dengan ‘batik’.

Kecintaannya terhadap batik bisa dikatakan tidak main-main. Bahkan, Mispoyo terlihat mengenakan baju batik sederhana dengan corak dedaunan berwarna abu-abu kuning. Warnanya memang tidak mencolok, namun terlihat indah ketika dikenakan.

Ketika ditanya wartawan, rupanya baju yang dikenakannya merupakan baju batik model ecoprint buatan guru asal Benua Etam. “Batik ini karya seorang guru ketika kami (Disdikbud Kaltim) mengadakan pelatihan membatik untuk kewirausahaan,” bebernya, Minggu (2/10/2022).

Tujuan dari pelatihan tersebut yaitu untuk membuat para guru menjadi pribadi yang mandiri. “Kemarin kita gelar pelatihan membatik supaya guru-guru di Benua Etam punya wirausaha. Nantinya, bisa ditularkan juga ke siswa di sekolah,” ungkapnya, di SMA ISLAM Samarinda Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 2, Kota Samarinda.

Menurutnya, baju batik ecoprint dengan daun ini memang paling mudah dibuat. Sebab, cara pengaplikasiannya sangat mudah. “Tinggal menempelkan daun di kain hingga warnanya menyatu. Setelah itu jadi seperti ini. Prosesnya kurang lebih hanya satu jam saja,” terangnya.

Hasil dari pengaplikasian baju batik ecoprint ini juga tahan lama. Tidak serta merta ia mengatakan hal demikian, namun karena sudah mengenakan baju tersebut lebih dari sebelas kali. “Hasilnya bagus banget, saya saja sudah pakai baju ini sebelas kali. Masih bagus seperti ini,” jelasnya.

Baca Juga  Harga Telur Stabil, Tidak Ada Kenaikan H-1 Lebaran Idul Adha

Dalam kesempatan tersebut, ia berharap agar nantinya siswa-siswi SMA di Kaltim bisa belajar membatik. “Keinginan saya, mereka bisa membatik dan mengenakan karyanya itu sendiri. Kan, bisa dipakai dan dijadikan sebagai seragam di sekolah masing-masing. Itu target kita selanjutnya,” ungkapnya.

“Batik ini sangat luar biasa dan menyatu di hati saya. Sehingga, keinginan itu bisa saja diterapkan di sekolah-sekolah yang ada di Kaltim. Jadi sangat luar biasa ketika baju yang dikenakan merupakan hasil sendiri. Semoga terwujud, mereka yang tadinya tidak bisa membatik, ketika diajarkan maka bisa membatik,” sambungnya.(ADV/DISDIKBUDKALTIM)

Reporter : Dey
Editor : Kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply