KITAMUDAMEDIA,Bontang – Forum Muslimah Bontang (FMB) menggelar diskusi dengan tema Dilema Perempuan, Antara Penggerak Ekonomi dan Pendidik Generasi bersama beberapa UMKM Bontang, Dinas terkait serta Dokter dari salah satu RS Bontang di Cafe Ilshop Gunungsari Rabu (21/12).
Aktivis Dakwah, Forum Muslimah Bontang (FMB), Jumianah mengungkapkan diskusi ini bertujuan memberikan pandangan kepada perempuan agar bisa berada di berbagai peran tanpa melupakan tugas utama mencetak generasi emas.
“Jadi, ini kan ada benang merahnya ya kenapa kemudian pada saat ini digalakkan lewat program UMKM. Perlu kita ketahui kemiskinan itu nyata di hadapan kita dan ternyata masalah nya itu dari sistemnya, sistem kapitalisnya dan sistem ini membuat kondisi sekarang itu akhirnya ekonomi hanya menguntungkan pribadi bagi kaum kapitalis, kemudian perempuan kerap dijadikan tulang punggung untuk memperbaiki kondisi ekonomi baik itu di Indonesia maupun di seluruh dunia,” jelasnya saat ditemui redaksi kitamudamedia.com
Lebih lanjut, ia jelaskan pada pasca pandemi khususnya bagi pelaku UMKM seorang ibu terlihat berperan sebagai pemulihan ekonomi keluarganya.
“Kemudian akhirnya negara itu menjadikan para ibu-ibu sebagai pendongkrak untuk pemulihan ekonomi apalagi semenjak pasca pandemi itu kan dan bukan di Indonesia saja bahkan di seluruh dunia. Jadi, sistem kapitalis ini menjadi tiangnya akar masalahnya disitu,”ungkapnya.
Jumianah menuturkan kegiatan ini diharapkan bisa saling menyadarkan para ibu bahwa tidak boleh meninggalkan kewajibannya utama meski tengah membantu kondisi ekonomi keluarga, harus memastikan kondisi dalam rumah aman.
“Nah, kami juga menyadarkan kepada ibu-ibu bagaimana di dalam Islam, apabila ibu-ibu diberdayakan tanpa kemudian mengeksploitasi potensi yang sebenarnya sebagai ibu pengatur rumah tangga dan juga sebagai madrasah sebagai pendidik utama generasi dan perasaan ibu-ibu itu dialihkan fungsi nya tersibukkan dengan kondisi beban untuk memperbaiki ekonomi sedangkan dirinya juga sebagai seorang ibu untuk mempersiapkan generasi bangsa berikutnya,”pungkasnya.
Reporter: Amel
Editor: Kartika Anwar