KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pedagang di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Kota Bontang mulai mengeluhkan keberadaan pedagang liar di luar pasar.
Pasalnya, pedagang kaki lima di pinggir jalan itu dianggap merugikan pedagang yang menempati gedung Pasar Tamrin.
“Ya orang malas ke dalam pasar, toh harganya sama mba,” keluh Samini, salah satu pedagang yang ditemui pada Rabu (07/2/2024).
Hal serupa juga dirasakan Husni. Ia merasa tingkat pembeli di gedung pasar menurun semenjak pedagang kaki lima menjamur di pinggir jalan.
“Sepi pembeli di dalam pasar karena banyak penjual emperan di jalan. Apa lagi harganya sama dengan yang di dalam pasar,” pungkas Husni,
Bahkan menurut Husni, pedagang yang berjualan di emperan jalan tersebut merupakan warga kilo yang menjual hasil kebunnya sendiri. Sementara pedagang pasar yang berjualan di dalam gedung ada juga yang membeli dari hasil kebun mereka.
“Kami juga ambil barang sama mereka, tapi mereka sama ratakan dengan harga yang mereka jual kepada pembeli lain. Harusnya jangan disamakan. Kalau disamakan seperti itu, ya kami rugi mba. Pembeli pasti lebih milih membeli diluar, sudah tidak perlu bayar parkir dan tidak bayar pajak,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia berharap kepada pemerintah agar mengambil langkah tegas. Jika tidak bisa menertibkan pedagang yang berjualan di emperan, dirinya meminta agar pedagang di dalam pasar bisa ikut berjualan di luar.
“Kalau tidak bisa ditertibkan, kita minta berjualan di luar juga. Di dalam pasar ini kalau sudah jam 8 pagi ke atas sudah sepi, apa lagi sore sepi mba,” ucapnya.
Ia juga berharap pemerintah tidak hanya memberi peringatan secara tertulis. Namun bersikap lebih tegas agar ada efek jera bagi pedagang liar di luar pasar.
“Kalau cuman dikasi peringatan tertulis gak kapok mereka. Kalau Satpolnya (Satpol PP) pergi ya mereka gelar lagi dagangannya. Kita di sini bayar pajak tiap tahun, mereka enak tidak bayar apa-apa,” ungkapnya.(*)
Reporter : Yulia. C
Editor : Nur Aisyah Nawir
