Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Kasus Stunting di Bontang Naik, Posyandu di Tiga Kelurahan Ini Sepi

KITAMUDAMEDIA, Bontang– Angka prevalensi stunting di Kota Bontang kembali mengalami peningkatan pada semester kedua tahun 2024. Berdasarkan data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), jumlah balita stunting yang tercatat pada Agustus 2024 mencapai 20,6 persen. Angka ini mengalami kenaikan dari 18 persen pada Juli.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Bambang Sri Mulyono, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama peningkatan tersebut adalah rendahnya partisipasi masyarakat dalam program pemantauan di Posyandu. Dari total 16.226 balita di Bontang, hanya 7.055 balita atau 59,6 persen yang tercatat datang ke Posyandu.

“Angka stunting ini berdasarkan data per Agustus 2024, dan baru kami umumkan pada awal Oktober. Dengan partisipasi masyarakat yang rendah, upaya pencegahan stunting menjadi kurang optimal,” ujar Bambang saat publikasi data stunting di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Kamis (3/10/2024).

Berdasarkan data kunjungan Posyandu dari Juni hingga Agustus 2024, terdapat tiga wilayah dengan tingkat partisipasi terendah, yakni Bontang Kuala (28,84 persen), Lok Tuan (38,14 persen), dan Tanjung Laut Indah (46,29 persen).

“Saya juga tidak tahu apa yang membuat masyarakat enggan membawa anaknya ke Posyandu, mungkin mereka berpikir jika anak dibawa ke Posyandu berarti terkena stunting. Kami sudah melakukan berbagai upaya agar kunjungan ke Posyandu meningkat,” tambah Bambang.

Di sisi lain, beberapa wilayah menunjukkan partisipasi yang lebih baik, seperti Bontang Baru 83,48 persen, Gunung Elai 82,48 persen, Bontang Lestari 79,42 persen, Berbas Tengah 77,08 persen, dan Tanjung Laut 72,59 persen.

Menanggapi situasi ini, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Pemkot Bontang, Bahauddin, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk rutin datang ke Posyandu guna mencegah peningkatan angka stunting. Ia juga meminta agar Dinkes lebih aktif dalam melakukan sosialisasi serta menciptakan inovasi-inovasi yang dapat mendorong masyarakat yang memiliki balita agar lebih rajin datang ke Posyandu.

Baca Juga  Dukungan Fasilitas Dispora Kaltim, Atlet Sepak Bola Siap Berprestasi

“Dinkes perlu lebih aktif dan membuat beberapa inovasi yang kreatif untuk mengajak masyarakat, terutama yang memiliki balita, agar rajin ke Posyandu. Ini penting supaya pencegahan stunting bisa berjalan lebih efektif,” ujar Bahauddin.(Adv)

Reporter: Yulia.C
Editor : Icha Nawir

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply