KITAMUDAMEDIA,Tenggarong – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono, secara simbolis menyerahkan smartphone kepada Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD dari seluruh wilayah Kukar. Penyerahan ini berlangsung pada Selasa, 5 November 2024, dalam acara Revitalisasi Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan (IMP) di Hotel HARRIS Samarinda.
Pemberian smartphone ini bertujuan untuk memudahkan para kader dalam membuat laporan kegiatan mereka, terutama dalam pemantauan program keluarga berencana serta percepatan penanganan stunting di Kukar. Smartphone yang diserahkan telah dilengkapi dengan aplikasi sistem pelaporan untuk membantu mereka melaporkan hasil kerja lapangan dengan lebih mudah.
“Gunakan smartphone ini sesuai fungsinya, terutama untuk pelaporan, dan jangan digunakan untuk hal lain yang tidak berkaitan dengan tugas. Harapannya, ini bisa membantu kita lebih cepat dalam menangani stunting,” ujar Sunggono, seraya menambahkan bahwa Pemkab Kukar juga memberikan dukungan operasional bagi para kader.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman serta motivasi baru bagi para penyuluh dan kader agar mereka dapat mencapai target program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) dengan baik, khususnya dalam penurunan angka stunting.
Dalam laporannya, Sunggono menjelaskan bahwa upaya Pemkab Kukar dalam menangani stunting mengikuti kebijakan nasional, termasuk pengukuran serentak pada balita pada bulan Juni lalu, di mana 98,9 persen balita di Kukar telah terukur. Namun, di Kecamatan Muara Kaman, cakupan pengukuran belum mencapai 100 persen karena banyak warga yang tinggal di wilayah perkebunan, yang sulit dijangkau. Sunggono meminta agar para kader berkoordinasi dengan klinik perkebunan untuk mengatasi hal ini.
Sunggono juga menyoroti hasil pengukuran yang menunjukkan empat kategori balita, termasuk kelompok yang memerlukan intervensi khusus karena berisiko stunting. Untuk membantu kelompok ini, Pemkab Kukar menyediakan makanan bergizi tambahan dan layanan konsultasi dengan dokter spesialis anak.
Ia menekankan bahwa tantangan utama dalam mengatasi stunting di Kukar adalah menghilangkan penyebabnya, seperti infeksi berulang akibat kurangnya gizi serta paparan asap rokok, yang diketahui menjadi salah satu pemicu stunting. “Asap rokok adalah salah satu penyebab stunting,” tambahnya.
Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TP2S) Kukar telah menciptakan berbagai inovasi sejak 2021, salah satunya adalah program RagaPantas. Program ini bertujuan memastikan anak-anak cukup gizi, mendapatkan pola asuh yang baik, bahkan mencakup pendampingan sebelum seorang ibu hamil. Selain itu, TP2S Kukar juga melakukan audit kasus stunting untuk memahami akar masalah.
Sunggono berharap seluruh upaya yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan mengajak semua pihak untuk terus mendukung program-program ini demi kesejahteraan masyarakat.
Turut hadir dalam acara tersebut Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP2KB) bersama jajaran, narasumber dari BKKBN perwakilan Kalimantan Timur, perwakilan BAPPEDA Kukar, BRIDA Kukar, serta tim akademisi dan peserta kegiatan, termasuk Penyuluh KB dan kader PPKBD serta Sub PPKBD dari seluruh Kukar.(*)
Editor : Redaksi