KITAMUDAMEDIA, Bontang — Namanya mungkin belum dikenal banyak orang, tapi langkah Putri Nur Azizah sudah menembus panggung nasional. Siswi SMK Putra Bangsa Bontang itu terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025, setelah menyingkirkan ratusan pesaing dari Kalimantan Timur.
Putri, begitu ia akrab disapa, mengaku bangga dan bahagia atas pencapaian yang berhasil diraihnya setelah melalui berbagai proses panjang dan penuh perjuangan.
Putri menjadi satu dari enam peserta yang mewakili masing-masing daerah dalam seleksi tingkat nasional. Di tingkat Kota Bontang, Putri berhasil menempati peringkat ketiga setelah bersaing dengan 58 peserta dari 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur, termasuk lima pesaing dari kota yang sama.
Putri, gadis berhijab kebanggaan Kota Taman, lahir di Bontang pada 25 Mei 2008. Tahun ini, ia baru saja genap berusia 17 tahun — usia yang menandai masa peralihan menuju kedewasaan. Saat ini, Putri duduk di kelas X SMK Putra Bangsa Bontang dengan jurusan Asisten Keperawatan.
Ia adalah putri dari pasangan Silam Jaya dan almarhumah Sumiati. Sejak berusia tujuh tahun, Putri harus menjalani hidup tanpa kehadiran ibunya yang meninggal pada 2015. Meski tumbuh tanpa sosok ibu, Putri tetap semangat menjalani hari-harinya, baik di rumah maupun di sekolah.
“Ibu saya sudah almarhum sejak saya berusia tujuh tahun,” ujar Putri saat dihubungi melalui telepon seluler.
Saat ini, Putri tinggal bersama ayahnya yang menghidupi keluarga melalui usaha bengkel motor kecil. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Putri aktif mengikuti organisasi, salah satunya Pramuka. Dari kegiatan itulah ia mulai mengenal dunia Paskibraka.
Informasi seleksi Paskibraka tingkat kota didapatkannya dari senior-senior Pramuka yang selalu mendorongnya untuk mencoba.
“Saya tahu jadwal seleksi dari senior di Pramuka. Mereka support saya untuk ikut. Saya cari informasi sendiri melalui media sosial,” ungkapnya.
Putri kemudian mempersiapkan semua persyaratan pendaftaran, termasuk dokumen yang ia susun sendiri. Ia hanya mengandalkan ponsel untuk mencari informasi terkait tahapan seleksi. Pada 27 Maret 2025, Putri resmi mendaftarkan diri sebagai peserta seleksi Paskibraka Kota Bontang.
Dengan persiapan terbatas, Putri hanya membenahi pola hidupnya, seperti menjaga pola tidur, mengatur asupan makanan, rutin berolahraga, dan tetap belajar secara akademik. Semua ia jalani mandiri, tanpa pelatih khusus.
“Senior saya hanya memberi kisi-kisi. Saya banyak belajar dari mereka yang sudah purna Paskibraka dan mengikuti akun media sosial terkait. Dari situ saya mulai paham,” kenangnya.
Putri mengikuti delapan tahapan seleksi dalam waktu delapan hari. Mulai dari tes kesehatan, parade, peraturan baris-berbaris (PBB), samapta, kepribadian, tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensi umum (TIU), hingga medical check-up (MCU).
“Seleksi tingkat Kota Bontang dimulai dari 27 Maret hingga 8 Mei 2025,” ujarnya.
Dari total 207 peserta di Kota Bontang — terdiri dari 100 perempuan dan 107 laki-laki — hanya 45 orang yang lolos seleksi tingkat kota. Putri menjadi salah satu dari tiga besar yang melanjutkan ke tingkat provinsi bersama dua peserta lainnya.
“Peserta yang berada di peringkat 1, 2, dan 3 melanjutkan ke tingkat provinsi. Dari sana, hanya satu pasang putra dan putri yang terpilih ke tingkat nasional,” jelasnya.
Pada 12–17 Juli 2025, Putri mengikuti seleksi di tingkat provinsi di Samarinda. Meski sempat merasa kurang persiapan, ia memanfaatkan waktu dengan belajar secara otodidak melalui Google, YouTube, dan TikTok. Selain memperdalam materi, Putri juga mempersiapkan diri menghadapi sesi wawancara dan melatih kemampuan public speaking.
“Ada rasa sedih karena persiapan saya kurang maksimal, tapi saya tetap bangga karena semua saya lakukan sendiri. Saya rutin latihan lari dan mengerjakan soal psikologi secara mandiri,” kata Putri.
Kabar gembira itu ia terima pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 18.00 WITA. Putri segera mengabari ayahnya yang menyambutnya dengan penuh haru. Ia juga segera melapor kepada pihak sekolah dan mengirimkan data yang diperlukan untuk dipublikasikan di akun resmi sekolah.
“Informasi saya terima sore kemarin, sekitar jam 17.00 WIB atau 18.00 WITA. Untuk tahap selanjutnya saya masih menunggu kabar,” ungkapnya.
Putri berharap, ke depannya ia bisa membagikan pengalaman dan ilmunya kepada adik-adik kelas yang ingin mengikuti jejaknya sebagai Paskibraka Nasional.
“Kalau nanti saya jadi alumni, saya akan membimbing dan memberi arahan secara detail, mulai dari tahap awal hingga seleksi tingkat nasional,” pungkasnya.(*)
Reporter: Yulia C.
Editor: Icha Nawir