KITAMUDAMEDIA, Bontang – Sikap Hartono Kardi Salam (HKS) yang menyatakan mundur secara tiba-tiba dari posisi ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Bontang, 2 hari lalu, Rabu 02 Februari 2022, menuai simpati dari para rekan separtainya.
Hartono Kardi Salam mengungkapkan alasan dirinya tak ingin bertahan di partai yang 2 tahun dipimpinnya ini, karena menerima kabar, dirinya tak mendapat dukungan dari Ketua DPD Demokrat Kaltim terpilih Irwan Fecho.
Ia mengakui berseberangan dengan ketua terpilih pada Musyawarah Daerah lalu, karena lebih mengunggulkan bupati nonaktif Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas’ud. Namun, langkahnya kandas usai terjerat OTT Komisi Pemberantasan Korupsi.
Selain itu, Ia juga mengaku kecewa saat kunjungan Agus Harimurti Yudhoyono ke Kaltim, Senin 31 Januari 2022 lalu di agenda pengukuhan pengurus Nahdlatul Ulama di Balikpapan tidak dikabarkan kepada dirinya.
“Ini sudah kita dengar kabar akan diganti, giliran AHY datang ke Kaltim gak ada kabarnya juga,” ungkap Hartono saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (4/2/2022).
Sementara itu salah satu pengurus Demokrat Bontang orang kepercayaan Hartono, Suhud Heriyanto yang menduduki posisi Bendahara Partai mengatakan keputusan HKS menanggalkan jabatannya selaku ketua adalah sikap terburu-buru, yang tidak bisa diterima oleh rekan-rekannya di kepengurusan partai.
Hartono dinilai adalah orang yang pantas dan sudah terbukti berbuat, mengangkat kembali reputasi Demokrat di Bontang pasca gagal total di konstelasi pemilu 2019 lalu.
“Jadi saya pribadi dan teman-teman lainnya masih belum menerima keputusan bapak HKS untuk mundur dan kami berharap HKS dapat menarik keputusannya,” kata Suhud.
Sementara itu, Suhud menuding biang kekisruhan ini karena pimpinan baru DPD Demokrat Kaltim (Irwan Fecho) tidak menerbitkan surat ketetapan baru pasca dibekukan di Musda beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya masalahnya di DPD, kenapa sampai sekarang SK belum turun. Padahal Ketua baru sudah ditetapkan walaupun belum dilantik,” bebernya.
Menyambung pernyataan Suhud, Wakil Bendahara DPC Demokrat Bontang Ratna Indrasari ia mengatakan telah menghubungi salah satu pengurus Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Demokrat agar segera mengeluarkan SK kepengurusan untuk Hartono. Agar kepengurusan Demokrat Bontang dapat berjalan semestinya, sampai proses Musyawarah Cabang berlangsung yang direncanakan tahun ini.
“Jawabannya dari DPP meminta agar HKS tak mundur dari jabatannya, sambi diurus SKnya,” ucapnya.
Namun, jika nyatanya permintaan itu juga tidak dipenuhi dalam waktu dekat, dirinya bersama 30 persen kader perempuan akan mengikuti langkah mundur ketua Hartono sebagai bentuk loyalitas.
Ratna, meyakini SK lah yang menjadi alasan HKS sapaan Hartono mundur dari jabatannya.
“Kami tak mau HKS mundur. Namun apabila mundur, kami juga akan hengkang dari Demokrat Bontang,” tegasnya.
Media coba menghubungi Ketua DPD Demokrat Kaltim Irwan namun urung mendapat respon. Pesan singkat yang dikirimkan hanya dibaca. Pun dihubungi nomor ponselnya tak diangkat sejak, Kamis (3/2/2022) hingga hari ini.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar