KITAMUDAMEDIA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat penularan mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni BA.2.75 tak setinggi dua subvarian sebelumnya yakni BA.4 dan BA.5.
Budi menyatakan pihaknya juga masih menunggu kajian dan penelitian terkait karakteristik BA.2.75 berdasarkan temuan di sejumlah negara.
“Kalau sementara kita lihat sampai sekarang BA.4 dan BA.5 masih lebih tinggi kenaikannya,” kata Budi di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Selasa (19/7).
Budi mencontohkan India yang memiliki kemiripan karakteristik dengan Indonesia. BA.2.75 di India, menurutnya, tidak sampai menyebabkan lonjakan eksponensial hingga 100 ribu kasus sehari. Lonjakan kasus Covid-19 di negara lain juga karena kasus BA.4 dan BA.5.
“Kalau kita bandingkan dengan negara lain, India kenaikannya seperti kita sedikit. Justru BA.4 dan BA.5 yang ada di Inggris, Portugal, Amerika, Jepang itu yang tinggi,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan mengonfirmasi tiga kasus mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni B.2.75 di Indonesia. Ketiga kasus ini terdeteksi dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) pada 17 Juli kemarin.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebut ketiga kasus ini merupakan imported case dan lokal. Dengan rincian seorang WNA Australia di Bali, dan dua kasus yang merupakan anak beserta ibu di DKI Jakarta.(Cnn)
Editor : Redaksi KMM