Awesome Logo
Tersedia ruang iklan, informasi hubungi 08125593271                    Segenap Pimpinan dan Redaksi Kita Muda Media Mengucapkan Marhaban ya... Ramadhan 1442 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin                    Patuhi Protokol Kesehatan dan Jaga Imunitas                    Follow Medsos KITAMUDAMEDIA FB : kitamudamedia, Fan Page FB : kitamudamedia.redaksi, IG : kitamudamedia.redaksi, Youtube : kitamudamedia official                                   Selamat Menjalankan Ibadah Puasa 1442 H                         

Banjir Jakarta yang Kembali Telan Korban Jiwa.

KITAMUDAMEDIA – Banjir di jakarta yang terjadi pada Kamis (6/10/2022) kembali menelan korban jiwa. Sebanyak tiga orang siswa tewas akibat tertimpa tembok sekolah mereka di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Kali terakhir adanya korban jiwa akibat banjir di jakarta terjadi saat banjir melanda pada Februari 2021. Saat itu tercatat ada lima orang korban jiwa.

Adapun tembok yang roboh ialah tembok pembatas bangunan MTsN 19 dengan Jalan Pinang Kalijati, di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Robohnya tembok sekolah terjadi pada pukul 14.30 WIB, bersamaan dengan hujan deras.

Robohnya tembok sekolah tersebut menyebabkan tiga siswa tewas dan satu siswa luka-luka. Berdasakan pantauan jurnalis Kompascom, Muhammad Isa Bustomi, sebagian konstruksi bangunan sekolah mengalami kerusakan.

“Terlihat pintu salah satu kelas terlihat rusak atau terlepas dari (tempat) semestinya,” tutur Isa di lokasi kejadian, Kamis (6/10/2022).

Selain itu juga terlihat sejumlah benda-benda penunjang belajar seperti meja dan kursi mengambang di permukaan genangan air yang membanjiri sekolah. Terlihat air menggenang setinggi betis hingga pinggang orang dewasa.

Menyikapi robohnya tembok di MTSn 19, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pun membuat kajian singkat.

Berdasarkan kajian singkat itu, Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Michael berujar, tembok tersebut diduga tak mampu menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik akibat hujan deras.

“Sementara itu, faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap,” ujar Michael dalam keterangannya 

Menurut dia, posisi sekolah yang berada di dataran rendah dan dekat PHB Pinang Kalijati juga diduga menjadi penyebab robohnya tembok MTs Negeri 19.

Baca Juga  2.437 Warga Miskin Bontang akan Dapat Bantuan STB Tahap I

Dalam keterangan itu Michael menambahkan bahwa BPBD DKI hingga saat ini masih mendata korban lain dalam peristiwa tersebut.

“Data-data korban lainnya masih dalam proses penyisiran dan pendataan oleh BPBD DKI,” ungkap dia.

Hal senada disampaikan Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Cilandak Kompol Multazam. Ia mengatakan, dinding pembatas antara sekolah dan permukiman warga itu roboh diduga akibat dorongan air banjir.

“Air mendorong tembok sehingga roboh dan mengakibatkan korban luka maupun korban meninggal dunia,” ujar Multazam di lokasi. 

Multazam menjelaskan, banjir yang merendam kawasan itu terjadi akibat hujan deras sehingga aliran Kali Krukut yang lokasinya tak jauh dari sekolah meluap pada Selasa siang.

“Salah satu warga yang melaporkan adanya tembok roboh akibat lupakan air yang mengakibatkan banjir,” ucap Multazam.

Sedangkan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, banjir kerap melanda MTsN 19 karena posisi sekolah berada di dataran lebih rendah dibandingkan jalan.

“Jadi posisi ini sangat rendah, jadi semua air mengalir ke tempat rendah,” kata Munjirin di lokasi kejadian.

Terkait penanganan tembok roboh ini, Munjirin berujar, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan akan membahasnya dengan Kementerian Agama yang membawahi sekolah madrasah.

“Korban meninggal kami tangani sesuai prosedur kepolisian dulu, baru nanti dibawa pulang (dari rumah sakit),” ucap Munjirin.

Banjir rendam sejumlah wilayah Jakarta

Selain menimbulkan korban jiwa, banjir di jakarta pada Kamis sore juga merendam sejumlah ruas jalan. Akibatnya kendaraan tak bisa lewat dan mengakibatkan kemacetan parah di sana.

Beberapa jalan yang terendam dan tak bisa dilalui ialah Jalan Kemang Raya dan Jalan TB Simatupang di Jakarta Selatan.

Selain itu sejumlah wilayah seperti di tiga rukun tetanga (RT) di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terendam banjir hingga 1,2 meter.

Baca Juga  Berita Penculikan Anak di Bontang Hoaks, Kapolres Bontang Imbau Tetap Waspada

BPBD DKI pun mengerahkan puluhan personel gabungan dan pompa untuk menyedot banjir dengan ketinggian mencapai 1,2 meter itu.

Kemudian, sebanyak 100 rumah di tiga RT di Kelurahan Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, juga terendam banjir pada Kamis malam.

Lurah Kembangan Selatan Danang Putra mengatakan, banjir akibat luapan kali Pesanggrahan itu merendam tiga RT di RW 09.

“Ada tiga wilayah kena banjir, yaitu RT 002, RT 004, dan RT 005 di RW 009, Kembangan Selatan. Sekitar Jalan H. Briti,” kata Danang

Berdasarkan laporan per pukul 22.00 WIB, Danang menyebut ketinggian banjir mencapai 80 cm. Air mulai menggenang sekitar pukul 17.00 WIB. Warga pun mengungsi ke musala terdekat.(Kompas)

Editor : Redaksi KMM

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply