Cegah Difteri, Sekolah Data Siswa yang Belum Vaksin DPT

KITAMUDAMEDIA,Bontang – Mengantisipasi terjadinya penyakit Difteri dan penyebarannya, Disdikbud Bontang mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor : 420/029/ DIKBUD tentang Kewaspadaan dan Penanggulangan Penularan penyakit Difteri di Kota Bontang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Drs. bambang Cipto Mulyono,M.Si dalam surat edaran mengimbau seluruh Kepala TK/RA Negeri/Swasta, Kepala SD/MI Negeri/Swasta, Kepala SMP/MTS Negeri/Swasta, untuk 6 langkah antisipasi penyebaran penyakit difteri pada anak.

Imbauan pertama diminta PTM di dalam kelas tetap menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan masker sebab penularan penyakit difteri ini melalui air liur / droplet.

Kedua, sekolah agar melakukan surveilans kepada seluruh siswa untuk mengetahui siswa yang sudah dan belum mendapatkan vaksinasi DPT.

Ketiga, siswa yang belum mendapatkan vaksinasi DPT agar dikoordinasikan dengan DInas Kesehatan atau Puskesmas agar diberikan vaksinasi DPT.

Keempat, diwaspadai apabila ada siswa dengan gejala-gejala yang mirip dengan penyakit difteri, seperti berikut sakit kepala, demam dan menggigil, sakit pada tenggorokkan dan saat menelan, sulit bernapas, tubuh terasa lemas, terdapat lapisan yang menutupi tenggorokan dan amandel, leher membengkak (bullneck).

Kelima, apabila ditemukan gejala seperti di atas agar segera menghubungi instalasi kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.

Keenam, apabila dalam pelaksanaan PTM terjadi penularan DIfteri di satu sekolah maPTm harus dihentikan sementara sekurang – kurangnya selama 5 hari pada satu kelas atau kelompok belajar yang terjadi penularan saja dan pembelajaran dilaksanakan secara daring, sedangkan kelas yang lain tetap melakukan PTM.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu RSUD Bontang, Dr. Tri Ratna Paramita, difteri berpotensi besar menular pada anak – anak usia dini bahkan di kalangan balita maupun bayi.

“Ada kasus difteri yang pernah ditangani di RSUD pada Desember 2022. 4 kasus yang ditangani pada Desember 2022 rawat inap di RSUD. Pasien dalam kondisi stabil dan baik dan sudah dipulangkan,” ucapnya saat dikonfirmasi redaksi kitamudamedia.com Jum’at (06/01/23).

Baca Juga  Pendaftaran PPDB Offline Lebih Diminati dari Online, Komisi I Minta Disdikbud Gencar Sosialisasi

Mitha berpesan kepada seluruh para ibu yang mempunyai balita agar memberikan imunisasi yang lengkap untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada anak.

“Seluruh yang mempunyai bayi agar diberikan imunisasi lengkap termasuk imunisasi DT, untuk meningkatkan kekebalan tubuh,” pesannya.

Tambahnya, ia mengimbau kepada masyarakat bagi yang memiliki gejala-gejala difteri salah satunya yakni nyeri menelan makanan dan memiliki benjolan berwarna putih pada tenggorokan agar segera memeriksa ke dokter atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kasus difteri yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.

“Apabila ada masyarakat memiliki gejala nyeri telan atau ada benjolan putih di dalam tenggorokan bisa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan apabila ada masyarakat yang diduga terkena difteri agar segera menghubungi faskes dan mengikuti instruksi atau arahan nakes,” terangnya.

Sebagai informasi, Difteri adalah jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang diawali dengan rasa sakit di tenggorokan, demam, lemas hingga membengkaknya kelenjar getah bening selaput lendir. Bakteri yang menginfeksi bernama Corynebacterium diphteriae. Penularan penyakit Difteri terhirup dari percikan ludah penderita di udara saat bersin atau batuk. ini merupakan penularan difteri yang paling umum.

Reporter : Amel
Editor : kartika Anwar

Ikuti Fans Page Kami

Leave a Reply