KITAMUDAMEDIA, Bontang – Pemerintah Kota Bontang per hari ini, Senin 7 Februari 2022 mulai memberlakukan kembali pembatasan pembelajaran tatap muka atau PTM 50 persen untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang Saparudin menjelaskan, pihaknya menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 420/0213/DIKBUD per tanggal 4 Februari lalu, yang menjelaskan satuan pendidikan melaksanakan PTM terbatas dengan kapasitas paling banyak 50 persen peserta didik per kelas.
Menurut Saparudin pembatasan tersebut merujuk pada SE Mendikbud Ristek Nomor 2/2022, soal Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi.
Yang dimana Bontang sendiri diketahui, ditetapkan level 2 dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat, melihat melonjaknya kasus positif sepekan terakhir.
“Ya hari ini mulai diberlakukan, merujuk kepada SE Menteri Pendidikan dengan mempertimbangkan melonjaknya kasus positif,” Katanya kepada Kitamudamedia.com, Senin (7/2).
Kepala Sekolah SD 009 Bontang Selatan Caturiyati mengatakan keputusan yang diambil Disdikbud adalah sikap yang tepat, lantaran kekhawatiran penyebaran virus Corona bisa saja menjangkiti para siswanya di tengah meningkatnya lagi kasus harian.
“Kami rapat hari Jumat lalu, dari Disdik memutuskan PTM 50 persen diberlakukan lagi dan keputusan itu sikap terbaik karena bagaimanapun kesehatan yang utama,” ucapnya saat ditemui di ruangannya.
Caturiyati menjelaskan, dalam PTM terbatas ini para siswa secara keseluruhan tetap mengikuti pembelajaran offline, hanya saja dibagi penjadwalannya kelas pagi dan siang.
Dengan menerapkan pembatasan jumlah siswa yang masuk menimbang kapasitas kelas dan pembelajaran maksimal 6 jam per hari.
“Jadi belajarnya tetap tatap muka semua, tidak ada yang online. Hanya dibatasi jumlah siswanya, karena satu kelas kami kapasitasnya 30 sampai 32 orang. Maksimal yang masuk hanya 15 orang per kelas,” terangnya.
Ia pun mengaku, seluruh orang tua menerima keputusan tersebut.
“Kami juga menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, dan orang tua siswa seluruhnya sepakat,” terangnya.
Reporter : Muh Ridwan
Editor : Kartika Anwar